read more story

Cara Program Hamil, kapan dan bagaimana melakukannya

Assalamu'alaikum. .

Tahun 2018 hampir habis artinya tahun depan usia pernikahan kami masuk 3 tahun. Tiga tahun nikah belum hamil juga? Ckck. . *sambil niruin gaya netijen nyinyir*

Santai Bu-Ibu dan Pak-Bapak, jodoh, hamil, rejeki, dan kematian semua di tangan Allah. Iya kita wajib berusaha tapi Allah lah yang menentukan. Alhamdulillah aku sudah damai dengan kondisiku. Nggak baper-an lagi kalau ditanya hamil apa belum.


Banyak DM Instagram masuk bahas dan tanya soal program hamil. Biar lebih enak aku bahas lengkap disini aja. Semoga berguna buat teman - teman yang bingung memulai program hamil. Dilema juga sih soalnya aku belum hamil. 

Aku niatin sharing aja ya dari pengalaman, mohon maaf kalau ada yang beda pandangan. Oiya program hamil yang aku bahas program hamil di dokter ya. Boleh sharing juga di komentar biar dibaca sama pembaca yang lainnya.


Fact about pregnancy and infertility

FYI, kemungkinan hamil bagi pasangan baru itu 30% hamil di bulan pertama, 50% di bulan ketiga dan 75% di bulan keenam setelah menikah. Kalau kalian menikah belum ada satu tahun mungkin rileks dulu aja ya karena kemungkinannya masih besar.

Dikatakan infertil jika sudah menikah selama 1 tahun dan berhubungan rutin tanpa pengaman tetapi belum hamil. Disarankan program hamil ke dokter. Btw kehamilan itu andil suami istri jadi periksa ke dokternya juga suami istri, dua - duanya di cek. Secara medis, penyebab infertilitas 35% dari istri, 35% dari suami,  20% karena suami & istri dan 10% tidak diketahui penyebabnya.

Kapan sebaiknya memulai program hamil?

Sebaiknya 1 tahun setelah menikah jika istri berusia dibawah 30 tahun dan 6 bulan setelah menikah jika istri berusia diatas 30 tahun. Kalau laki - laki nggak begitu masalah soal umur. Perempuan semakin berumur, cadangan sel telurnya juga semakin sedikit. 

Umur diatas 35 tahun juga resiko kehamilan lebih besar. Makanya kalau bisa sebelum umur 30 tahun sudah melakukan program hamil. Kalau kalian kebelet cepet hamil padahal baru 1 bulan menikah ya nggak masalah, biasanya sama dokter cuma disarankan jangan stress dan minum vitamin aja.

Kemana periksa untuk program hamil?

Ke dokter Spesialis Obstetri & Ginekologi (Kebidanan dan Kandungan) atau yang punya gelar SpOg. Lebih bagus lagi kalau dokter spesalis kesuburan atau yang gelarnya SpOg., K.Fer. Dirumah sakit Ibu dan Anak biasanya banyak pilihan dokter Sp.Og dan kita bisa pilih yang menurut kita cocok. 

Kalau aku sih yang penting dokter perempuan, malu kalau sama dokter laki - laki. Tapi bebas aja karena biasanya dokter Sp.Og laki - laki pun punya asisten perempuan buat periksa pasiennya. 

Bagaimana memilih dokter yang cocok?

Menurut aku dokter ini sangat personal, cocok - cocokan. Coba cari gimana reputasi dan review dari pasien - pasiennya. Jangan lupa cari tau personalnya juga. Ada dokter yang blak - blakan dari awal, kalau ketemu pasien yang baperan dan nggak siap mental bisa galau  7 hari 7 malam tuh. Pilih aja yang menurut kalian paling pas. 

Kalau beruntung bisa sekali ketemu langsung cocok, kalau nggak coba lagi kunjungi dokter yang lain. Kalau aku sih yang penting informatif dan solutif. Sayangnya dokter favorit pasti pasiennya banyak dan antrinya lama. Kalau dokter pilihan kalian punya klinik dirumah, pilih periksa di klinik. Lebih terjangkau walaupun sama - sama antrinya.

Kapan sebaiknya datang pertama kali buat program hamil?

Pemeriksaan pertama biasanya cuma USG Perut dan USG Transvaginal (dimasuki alat USG ke vagina) buat lihat kondisi rahim dan ukuran sel telur. Pertama kali cek ke dokter sebaiknya saat haid hari ke 2-4. Setelah itu akan dijadwalkan dokter kapan perlu datang lagi untuk cek. 

Bakal dikasih jadwal kapan berkunjung lagi. Nah kalau udah begini harus konsisten dan mau meluangkan waktu. Sekali nggak datang bakal nunggu 1x siklus haid bulan berikutnya. Jadi makin lama.

Cek sel telur ini 3x. Pertama pas haid buat lihat sel telurnya luruh atau enggak (normalnya luruh), setelah haid sebelum masa subur buat lihat indung telur bersih atau tidak (normalnya bersih) dan sewaktu masa subur buat lihat ukuran sel telur (normalnya diatas 2cm). Kalau ada kelainan disini dokter juga bakal observasi penyebabnya dan kasih solusi.

Tahapan program hamil apa aja?

Buat istri tahapannya USG perut cek kondisi rahim, USG Transvaginal buat cek sel telur dan kondisi rahim secara detail, cek hormon, dan HSG buat cek saluran tuba buntu atau nggak. Ini secara umum ya. 


Sewaktu pemeriksaan, tahapannya akan beda - beda tiap perempuan sesuai kasusnya. Tahapan yang aku jelasin nggak melulu mutlak begitu. Misalnya pas USG perut dan USG transvaginal ada kista, selanjutnya dokter akan fokus buat membersihkan kistanya dulu. 

Atau mungkin pas HSG saluran tubanya buntu, dokter akan fokus buat membukan saluran buntunya dulu. Ada juga yang semua pemeriksaan clean dan selanjutnya dokter menyarankan suami yang diperiksa.

Buat suami tahapannya analisis sperma dan cek hormon aja. Misalnya ada masalah kualitas atau kuantitas sperma kurang akan diobservasi lebih lanjut penyebabnya. Beda penyebab beda penanganan juga.

Suami cek ke dokter yang sama atau berbeda?

Beda dong, ada dokter khusus kesuburan pria Spesialis Andrologi gelarnya Sp.And. Sayangnya dokter andrologi ini tidak sebanyak dokter Sp.Og. Kalau ada pasti antrinya lama. Sebaiknya sewaktu periksa harus berdua. Harus saling menemani dan saling support. 

Biasanya laki - laki lebih sulit diajak periksa ke dokter dibandingkan perempuan. Tipsnya sering - sering diajak ngobrol dan cari tau kenapa suami enggan ke dokter. Bisa jadi karena malu, gengis ataupun takut. Jangan memaksa suami jika belum siap mental ke dokter tapi dampingi dan beri support sampai siap.

Berapa biaya sekali konsultasi program hamil?

Tentu berbeda tiap daerah, tiap dokter dan rumah sakit. Di Jogja sekitar tarif  dokter Sp.Og Rp 200.000 - Rp 300.000 untuk konsultasi, USG transvaginal dan vitamin asam volat. Suami kurang lebih sama Rp 200.000 untuk sekali konsultasi. Tapi bisa 1-2 jutaan kalau harus nebus vitamin, iya mahal memang vitamin buat kesuburan pria. 

Apakah perlu ganti dokter kalau belum berhasil hamil?

Ini kembali ke pribadi masing - masing. Kalau aku percaya dokter hanya perantara untuk hamil, penentunya ya Allah. Selama aku masih nyaman dan dirasa keputusan dokternya terbaik ya nggak ganti dokter. Soalnya males juga kan ganti dokter sama aja harus mulai dari nol lagi prosesnya. Tapi kalau menurut kalian merasa nggak cocok lagi, bisa coba ganti dokter.

Program hamil itu proses, jadi jangan menyerah di tengah jalan. Apalagi teknologi semakin canggih. Jika program hamil secara alami dirasa sulit, ada teknologi seperti inseminasi buatan dan bayi tabung. Pogram hamil ke dokter juga salah satu usaha, disamping itu perlu menjaga pola hidup, olahraga, menjaga pola makan, dan berpikir positif supaya tidak stress.

Kehamilan juga tidak melulu soal kesehatan, buktinya banyak yang bisa hamil meskipun secara medis dikatakan mustahil. Menjadi orang tua juga soal kesiapan mental, bisa jadi kita yang dinilai Allah belum siap mental menerima titipan-Nya.

Selama menunggu, jangan fokus ke penyebab belum hamil. Memperiapkan diri (fisik, mental dan finansial) supaya menjadi orang tua terbaik pas sudah ada anak - anak. Banyak hal yang bisa dilakukan bareng suami. Percaya deh kalau fokus kalian hanya "kenapa belum hamil", waktu akan terbuang sia - sia karena banyak sedih, murung sampai berantem sama suami.

Mari saling mendoakan, semoga siapa saja yang sedang menantikan buah hati diberi kesabaran dan diberikan kemampuan serta kekuatan saat hamil dan mendidik anak - anaknya nanti . Aamiin. .


Love,


Nieta Firda.

Comments

  1. Semoga kita sama sama disegerakan ya mba, salam kenal ya mba

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aamiin. . Saling mendoakan ya Mbak. Semoga juga Mbak Hafizhah Ramadhani disegerakan punya baby :)

      Delete
Post a Comment