read more story

Depresi karena Kurang Iman (?)

Assalamu'alaikum. .

Alhamdulillah pekan lalu aku berkesempatan belajar di seminar tutup tahun @temanbaik_kamu temanya "Depresi karena Kurang Iman (?)". Aku mau share soal materi seminar yang aku dapat. Supaya ilmu yang didapat utuh silahkan dibaca sampai akhir yaa. .



Tulisan ini aku rangkum sesuai materi yang disampaikan kedua pembicara. Sesuai (1) studi literatur penelitian Depresi dan Iman yang dilakukan oleh Dr. Diana Setyawati, PhD., Psikolog. Juga berdasar (2) pengalaman praktek Annisa Poedji P, M.Psi., Psikolog selama 4 tahun jadi psikolog klinis. Semoga bermanfaat, jika ada yang salah dengan senang hati silahkan dikritik ya man - teman. 

Sebelum bahas soal iman dan hubungannya dengan depresi, yok kita awali bahasan kita tentang sehat mental dan depresi dulu.

Apa itu sehat mental?

Menurut WHO, seseorang dinyatakan sehat mental jika kondisinya sejahtera dimana seseorang:

  1. Mampu mengenali potensi dirinya
  2. Mampu menghadapi tekanan hidup sehari-hari
  3. Produktif
  4. Berkontribusi/bermanfaat untuk komunitas

Apa itu depresi?

Depresi adalah kondisi dimana seseorang mengalami perubahan mood, perilaku, dan sikap dari biasanya. Penyebabnya bisa dari faktor genetik sampai ke proses hidup yang dilalui seseorang. Depresi ditandai dengan gejala yang berlangsung minimal dua minggu/lebih dan muncul di setiap situasi (di kantor, rumah, sekolah). Gejalanya meliputi:

  1. Perubahan mood: merasa sedih, sering menangis, kesepian, merasa bersalah, mudah tersinggung, tidak merasa bahagia, kecewa, merasa dirinya menyedihkan.
  2. Perubahan perilaku: menarik diri, malas bepergian ke luar, tidak semangat, sulit berkonsentrasi, kehilangan minat.
  3. Perubahan fisik: sulit tidur, mudah lelah, sakit kepala, nyeri otot, mual, hilang nafsu makan, berat badan turun secara drastis.
  4. Perubahan pemikiran: ide kematian dan ide bunuh diri.
Nah diagnosa depresi hanya boleh dilakukan oleh profesional. Nggak bisa self diagnose (seperti yang banyak terjadi), apalagi cuma modal baca artikel atau tulisan aku ini lalu menyimpulkan: Kayaknya aku depresi deh!

No, no, no! Jika kalian merasa tidak baik - baik saja atau merasakan gejala diatas silahkan mencari bantuan profesional supaya tahu pasti apa yang terjadi dengan diri kalian.

Lakukan ini untuk mencegah depresi!

Menurut Psikolog Mbak Annisa, upaya pencegahan bisa dilakukan dengan:

  1. Olahraga teratur min. 30 menit/hari
  2. Makan bergizi
  3. Cukup minum air putih
  4. Cukup istirahat 
  5. Berjemur pagi (15-30 menit)
  6. Ibadah
  7. Bercerita pada orang terpercaya
  8. Melakukan hobi
  9. Relaksasi
  10. Hindari konsumsi alkohol atau narkoba
  11. Segera mencari bantuan profesional jika mengalami ide kematian atau ide bunuh diri. 

Kegiatan seperti olahraga,melakukan hobi, makan bergizi, cukup minum, cukup istirahat dan relaksasi itu memicu hormon serotonin. Hormon inilah yang membuat kita menjadi merasa tenang, nyaman dan bahagia. Sedangkan kegiatan seperti berjemur di pagi hari, selain memicu hormon serotonin juga memicu hormon melatonin yang membuat istirahat menjadi lebih berkualitas.

Sampai sini sudah paham kan soal sehat mental dan depresi? Yok lanjut membahasa soal iman dan hubungannya dengan depresi.

Emangnya ada hubungannya iman dan depresi?

Berdasarkan study yang Dr Diana Setiyawati., PhD., Psikolog lakukan, didapatkan bahwa hubungan antara manusia dan penciptanya memiliki keterkaitan dengan kondisi mental seseorang. Spiritualitas mampu menjadi kekuatan untuk menghadapi permasalahan hidup. Percaya akan takdir Tuhan mampu membuat seseorang tetap tenang dan berbaik sangka seberat apapun ujian hidup yang dijalani. Peran iman disini adalah sebagai penjaga atau pelindung kondisi jiwa seseorang.

Iman adalah hubungan mendalam manusia dengan penciptanya, sedangkan depresi adalah hasil dari proses perjalanan dan pengalaman hidup yang dilalui oleh seseorang (bisa juga karena faktor genetik). Maka dari itu, kita tidak perlu memberi stigma bahwa depresi adalah kurang iman meskipun keduanya memiliki hubungan.

Maka jika kita memiliki teman yang kondisinya sedang tidak baik - baik saja, jadilah teman yang baik yang punya empati untuk mendengar ceritanya dan menguatkan hatinya. Tidak perlu mengatakan bahwa dia kurang sabar, kurang bersyukur atau kurang ibadah. Temani prosesnya untuk menemukan makna dirinya. Jangan lupa doakan supaya segera menemukan jalan keluar dari masalahnya atas izin Allah.

Jangan lupa follow @temanbaik_kamu

Oiya upaya lain supaya sehat mental yaitu membekali diri dengan ilmu. Buat teman - teman yang di Jogja boleh loh follow @temanbaik_kamu untuk mengikuti kelas belajar tentang sehat mental. Jika ingin mengajak kolaborasi silahkan hubungi via DM instagram atau chat admin yaa.

Terimakasih banyak sudah membaca. 


Love, Nieta. 

Comments