read more story

#11 Dulu.. Aku Nggak Suka Dengar Cerita Ibu, Sekarang Aku Malah Merindukannya



Foto ini diambil tepat sebulan yang lalu, waktu aku nyusul Ibu yang lagi piknik di Jogja. Sindu Kusuma Edupark nggak begitu jauh dari rumah. Sebetulnya wahana disini tidak begitu menarik untuk orang dewasa dan kami lebih banyak duduk di kantin daripada berkeliling di area wisata.



Siang itu Ibuku cerita banyaaaak sekali, tentang muridnya, rencana setelah pensiun yang nggak lama lagi & hal lainnya.

Entah kenapa semua itu membawaku ke memori masa lalu, masa dimana aku nggak suka dengar ceritanya Ibu.

Iya, aku pernah berada di fase "benci" dengan Ibuku, menolak mendengar cerita Ibu, ogah - ogahan mengangkat telfon dari Ibu & malas pulang kerumah.

Ah Ibu telfon, pasti ada masalah dirumah.

Ah Ibu nih mau cerita apa lagi sih, aku males deh.

Ogah ah pulang, malas dengar cerita masalah dirumah.

Begitu kira - kira.. Tapi makin dewasa aku makin paham kalau Ibu sebenarnya hanya ingin ditemani & didengarkan ceritanya.

Sekarang aku mengerti kalau perasaan tidak nyaman yang aku sebut "benci" itu sebetulnya bukan benci, ia hanya wujud dari kebingunganku dan rasa bersalahku yang tidak punya daya untuk membantu menyelesaikan masalah yang diceritakan Ibu.

Aku salah paham, padahal Ibu cuma ingin didengarkan. Toh tanpa bantuanku sekalipun semua masalah itu tetap Ibu hadapi & selesaikan.

Harusnya aku bisa bersyukur, sebagai anak perempuan paling besar sehingga Ibu lebih nyaman cerita apa saja denganku.

Aku juga baru kerasa sekarang, setelah menikah ternyata momen kebersamaan bersama Ibu itu sesuatu yang berharga.


Dan memahami orang tua itu memang harus pake rasa. Kita mesti peka memahami apa yang tersirat, nggak bisa cuma menelan mentah - mentah apa yang tersurat..


Ditulis dalam rangka mengikuti #30HariBercerita.


Love,


Nieta Firda

Comments