read more story

#1 Apa yang paling aku syukuri di tahun 2021?

 Suatu hari di bulan Juli 2021

Wajahnya terlihat tegang meski berusaha tersenyum. Sikapnya terlihat tenang tapi aku betul hatinya tidak sama sekali. Begitulah Mas, mengalahkan perasaannya,  supaya istri & adik semata wayangnya tidak bertambah panik.

Susah betul mencari rumah sakit yang bisa menerima rawat inap untuk pasien umum. Semua bilang sudah penuh. Tapi Mas bersikukuh Babeh harus ke rumah sakit, mondok & mendapatkan perawatan terbaik. Kunjungan 2x ke dokter sebelumnya tidak membuat perubahan. 

Sehatnya Babeh, setelah Ibuk nggak ada, adalah segalanya. Apa seja rela Mas lakukan asal Babeh sehat.

Singkat cerita setelah ditolak sana - sini, pagi menjelang siang akhirnya Babeh dibawa kerumah sakit. Raut wajahnya Mas menjadi lebih tenang, ah akhirnya.. 

Aku  dirumah menunggu kabar & tidak banyak bertanya. Mas pasti sibuk mengurus semuanya sendirian. Waktu rasanya berjalan jadi lamaaa sekali.. 


Hapeku berdering tanda pesan masuk..

"Nduk, aku otw pulang. Babeh nggak jadi mondok, nanti aku ceritain."

Aku bingung dan penasaran, apakah rumah sakit beneran nggak bisa nerima pasien atau gimana? Tapi sekali lagi kuurungkan niatku untuk bertanya rasa penasaranku dan kembali menunggu.


Suara mobil berhenti di depan rumah, benar Babeh dan Mas pulang. Tapi kali ini ada yang beda, beneran ada yang beda. Raut wajah Mas sudah tak setegang sebelumnya. Apakah ini pertanda baik yaa?


Beberapa hari kemudian..

Aku wingi neng Panti Rapih sadurunge mlebu disemprot tanganku njuk kon ngambu. Perawate takok kui mambu opo.. 

Lak yo cetho kui mambu minyak kayu putih ngono kok. Jawabanku yo mesti benere, njuk aku oleh mlebu.

Lah kok pas diprikso dokter penyakit dalam, di USG sakabehane le muni doktere kok jare kabeh apik. Kepiye toh yo iki? Aku ki le ngrasakne loro ki tenanan je!

Babeh tertawa sambil bercerita pada teman - temannya. .

x x x x x x x x x x x x x x x x

Teman - teman apa kabarnya?
 
Oiya cerita diatas aku tulis untuk mengikuti event #30HariBercerita yang diselenggarakan setiap bulan Januari selama 30 hari. Biasanya aku cuma jadi follower dan pembaca aja tapi tahun ini aku mau ikutan. Rencananya sekalian aku posting di blog supaya blog ini ada isinya lagi 😆.

Cerita diatas adalah peristiwa yang kami alami di pertengahan tahun 2021. Waktu itu Babeh sakit, terus - terusan muntah dan tidak bisa makan. Selama menikah sepertinya baru kali itu juga aku lihat Mas Ares sepanik itu. 

Babeh tentu tidak sekali ini saja sakit dan masuk rumah sakit tapi kondisi saat itu memang sedang mencekam. Aku banyak kehilangan sanak saudara, teman bahkan Budhe dan Mas Sepupu yang rumahnya berdekatan dengan kami meninggal dalam waktu yang berdekatan. Tidak berselang lama, Babeh sakit dan rumah sakit sedang penuh - penuhnya dengan pasien covid. Jangan ditanya deh rasanya gimana waktu itu.. Alhamdulillah semua sudah berlalu dan Babeh sudah sehat lagi..

Teman - teman suka merasa takjub nggak dengan bagaimana cara Allah mengatur fase hidupnya manusia?

Ada masa muda & ada masa tua. Dan semua masa itu seperti dijadikan kesempatan untuk berperan sebaik - baiknya (salah satunya) sebagai anak & orang tua.

Jaman kecil kita adalah segalanya bagi orang tua, orang tua rela menukar semua yang mereka punya asalkan anaknya sehat & senang.

Dan sekarang saat sudah dewasa, posisi itu seakan dibalik. Kita sedang diberi kesempatan untuk sebaik - baiknya berbakti. .

Sebagai anak, kita akan berupaya bagaimana caranya agar orang tua sehat & bahagia, meskipun pada praktiknya sebesar apapun yang anak berikan ke orang tua tidaklah sebanding dengan apa yang sudah mereka korbankan sedari kita kecil bahkan sampai sedewasa ini.

Ada banyak moment kehilangan & perpisahan di tahun 2021 yang memberiku pelajaran sangat berharga untuk berbuat baiklah selagi orang - orang yang kita sayangi masih masih ada. Umur memang nggak ada yang pernah tau & jangan sampai penyesalan itu datang setelah masa berpisah itu tiba.

Maka.. Dari semua yang terjadi di tahun 2021, salah satu hal yang paling aku syukuri adalah sehatnya orang tua (Babeh, Ibu dan Bapak). 



Tulisan versi lebih pendek bisa teman - teman baca di instagramku. 

Terimakasih sudah membaca cerita pertamaku, semoga teman - teman sehat selalu, ya! 😊


Love, 

Nieta Firda. 

Comments