Apa kabar harapan untuk tahun 2016?
Kebanyakan orang -termasuk saya juga sih- pasti sibuk merencanakan resolusi setiap akhir tahun. Seperti tahun depan harus sudah menikah, lulus kuliah, bekerja mapan, memiliki gaji minimal sekian juta, dan lain - lain. Berapa persen resolusi yang terealisasi? 30%, 50% atau 0%?
Pengalaman saya pribadi resolusi yang saya buat sebagian besar hanya angin lalu tanpa ada realisasi seperti apa yang direncanakan. Kita terlalu naif, merasa sangat mampu dan memiliki kekuatan yang sangat besar untuk mencapai apapun yang kita inginkan. Kita lupa tanpa sadar bahwa kita telah "mendahului" Sang Pencipta. Memaksakan semua yang kita inginkan.
Teringat resolusi saya tahun 2015 salah satunya berbunyi "tahun 2015 sudah menikah". Dan alhamdulillah hari ini -hari terakhir 2015- pun belum terealisasi. Saya lupa bahwa Allah memiliki rencana yang jauh lebih besar dan lebih indah dari apa yang aku inginkan. Pun tidak tepat waktu menurut versi saya tapi nanti pasti ada waktu terbaik untuk menikah.
Kok ujung-ujungnya bahas nikah ya? Hehehe. .
Intinya kita boleh bermimpi setinggi apapun, berencana sesempurna apapun, tapi jangan mendahului takdirNya. Jangan lupa bahwa sekuat apapun usaha kita, sesempurna mungkin rencana kita, kalau Allah tidak mengizinkan maka mustahil semua akan terjadi. Jangan lupa bahwa dibalik rencana kita, ada rencana Allah yang jauh lebih besar dan benar.
Mari berhenti beresolusi tapi jangan berhenti bermimpi dan pasrahkan semuanya kepada Allah. Yang paling berhak mengatur semua jalan hidup kita.
Ditulis di Yogyakarta, penghujung tahun 2015
31 Desember 2015, H-39 Pernikahan
Comments
Post a Comment