read more story

#3 Jangan Remehkah Mimpi - Mimpimu



Catatan di bulan November 2018

Aku bukan orang yang telaten membuat wish list impian lalu mencoretnya satu per satu setelah tercapai, tapi aku punya kebiasaan mencatat apapun yang muncul di pikiran. 

Aku punya ratusan tulisan yang isinya gado - gado mulai curhat, rekomendasi film, catatan kelas belajar sampai ide - ide random yang entah inspirasinya dari mana 😂.  

Salah satu catatan random yang aku tulis tanggal 02 November 2018 adalah tentang keinginan punya organisasi yang bisa dijadikan tempat berbagi yang pengennya aku kasih nama Teman yang Baik.

Visioner sekali bahkan dipikirkanku saat itu nanti organisasi ini ada psikolognya, ada komunitas, grup sampai ada aplikasinya 😄. 




Aku lupa ide awalnya dari mana yang jelas itu pikiran iseng & aku lupakan begitu aja. Pun tidak tergerak sama sekali untuk berusaha mencapainya. Selain iseng aku pikir - pikir apa iya bisa sedangkan aku nggak punya keahlian dasar di bidang psikologi sama sekali. 


Beberapa bulan setelahnya, Maret 2019

Beberapa bulan setelahnya aku liat ada oprec tim di instagram layanan kesehatan mental yang masyaa Allah namanya juga mirip, Teman Baik. Lagi - lagi iseng ngelamar (nggak yakin diterima karena bukan lulusan psikologi) eh alhamdulillah malah diterima.

Aku ingat sekali kegiatan pertamaku dimulai bulan Maret 2019 lalu sebulan setelahnya diminta jadi penanggungjawab acara Anniversary ke - 2 Teman Baik. Agak gimana waktu itu masih anak baru udah dikasih tugas berat 🙄.

Dari kejadian ini aku sadar bahwa setiap ucapan, pikiran bahkan kata - kata yang kita tulis itu bisa jadi doa. Itulah kenapa kalo bisa pas ngomong & nulis yaa yang baik - baik ajaa 😆.

Meski @temanbaik_kamu ini bukan aku yang membangunnya tapi menjadi bagiannya saja sudah membuatku senang.

Aku jadi belajar untuk tidak meremehkan mimpi - mimpi (apapun itu) meskipun saat itu rasanya nggak mungkin tapi dengan pertolongan Allah semuanya bisa jadi mungkin.  

Aku juga belajar bahwa mimpi itu tidak harus dibangun sendirian, biarkan Allah yang mengatur dengan siapa dan kemana mimpi itu akan dibawa.


Cerita ini juga bisa dibaca di instagram:

Ditulis dalam rangka mengikuti #30HariBercerita.

Love,

Nieta Firda

Comments